Sabtu, 28 Februari 2009

ENZIM



Enzim merupakan katalisator protein yang mengatur kecepatan berlangsungnya berbagai proses fisiologik. Sebagai konsekuaensinya, cacat pada fungsi enzim sering menyebabkan penyakit. Enzim yang mengkatalisis reaksi melibatkan pemindahan gugus, isomerisasi, oksido-reduksi, atau sintesis ikatan kovalen memerlukan kosubstrat yang dikenal sebagai koezim. Mengingat banyaknya koenzim yang merupakan derivate vitamin B, defisiensi vitamin dapat menimbulkan pengaruh yang merugikan pada fungsi enzim, dan dengan demikian, akan mengganggu hemostasis. Banyak koenzim juga mengandung nukleotida AMP. Sebagian besar enzim bersifat sangat spesifik terhadap substratnya, koenzim serta tipe reaksi yang dikatalisisnya. Meskipun demikian, beberapa enzim protease juga memecah ester. Bagi enzim yang bekerja pada substrat berbobot molekul rendah, senyawa yang analog dengan substrat dapat pula ikut bereaksi, tetapi umumnya dengan kecepatan yang lebih rendah.
Pengukuran aktivitas enzim merupakan hal sentral bagi penentuan kuantitas enzim dalam riset atau laboratorium klinik. Akivitas enzim dehidrogenase yang bergantung NAD(P) diperiksa secara spektrofotometris dengan mengukur perubahan absorbs pada 340 nm yang menyertai oksidasi atau reduksi NAD(P)/NAD(P)H. Perangkaian enzim lain pada dehidrogenase dapat memperlancar analisisnya. Untuk penyelidikan struktur, mekanisme kerja, dan pengaturan aktivitasnya, enzim harus dimurnikan hingga mencapai homogenitas sekitar 95 %. Teknik pemurnian enzim mencangkup presipitasi selektif dengan pelarut garam atau organic atau kromatografi pada penyangga pertukaran ion, filtrasi gel, afinitas substrat, ligand zat warna, atau interaksi hidrofobik. Kemampuan memanfaatkan teknik rekombinan DNA untuk mengekspresikan enzim dalam tubuh hospes yang dipilih telah membawa revolusi dalam teknik pemurnian enzim dengan menghasilkan enzim dalam jumlah besar yang dalam sebagian besar keadaan, mudah dimurnikan hingga mencapai hemogenitas. Kemajuan pemurnian dinilai dengan mengukur peningkatan aktivitas spesifik suatu enzim (aktivitas per unit massa) dan homogenitas akhir lewat elektroforesis gel polikrilamida (PAGE). Penentuan lokasi enzim intrasel yang tepat disimpulkan lewat teknik histokimia dan fraksionasi sel, yang dirangkaikan dengan analisis enzimatik terhadap sayatan jaringan atau fraksi homogenate sel. Isozim, bentuk yang secara fisik berbeda tetapi dengan aktivitas katalitik enzim yang sama, terdapat dalam semua bentuk kehidupan atau jaringan. Pola isozim yang berbeda pada enzim nonfungsional di dalam serum menunjukkan kerusakan pada jaringan tertentu manusia, dan memberikan informasi diagnostik serta prognostik yang berharga. Akhirnya, kemampuan enzim restriksi endonuklease mendeteksi perubahan yang sangat kecil pada struktur gen telah memungkinkan dokter mendiagnosis penyakit genetik akibat mutasi yang menghasilkan enzim yang cacat atau enzim nonfungsional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar